Sunday, January 20, 2013

Trizivir, Obat Untuk HIV

Berikut adalah info tentang obat, Trizivir, Obat Untuk HIV. HIV memang penyakit yang mengerikan. Sudah banyak orang meninggal dunia karena menderita penyakit ini. Tapi sekarang telah ditemukan obat kombinasi untuk penyakit HIV ini. Yaitu Trizivir yang berguna untuk mengobati penyakit Hiv. Berikut adalah info selengkapnya tentang Trizivir, Obat Untuk HIV selanjutnya. 

Jakarta, Deskripsi Trizivir adalah obat oral kombinasi yang digunakan untuk mengobati infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Trizivir mengandung abacavir (Ziagen), lamivudine (Epivir) dan AZT (Retrovir), yang merupakan tiga obat anti-HIV yang berbeda dengan mekanisme aksi yang juga berbeda. Obat anti HIV sering digunakan dalam kombinasi untuk meningkatkan penekanan HIV dan untuk mengurangi kemungkinan resistensi virus HIV yang dapat berkembang untuk setiap obat tunggal. 

Menggabungkan ketiga obat menjadi satu pil, dapat mengurangi jumlah obat yang harus dikonsumsi oleh seseorang. Sehingga lebih mudah bagi pasien untuk menepati aturan mengonsumsi obat-obatan untuk terapi.Pemberian satu tablet Trizivir sama dengan pemberian 300 mg abacavir, 150 mg lamivudine, dan 300 mg AZT bersama-sama. Namun, Trizivir tidak mengurangi penularan HIV di antara individu, dan tidak menyembuhkan HIV atau AIDS. Trizivir telah disetujui oleh Food and Drugs Administration (FDA) pada bulan November tahun 2000. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. 

Komposisi 

Satu tablet mengandung, antara lain: 
  • 300 mg abacavir 
  • 150 mg lamivudine 
  • 300 mg zidovudine 
Indikasi 

Trizivir digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat anti-HIV lainnya untuk pengobatan infeksi HIV.

Dosis 

Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah satu tablet 2 kali sehari.

Efek Samping 

Trizivir menyebabkan efek samping sama seperti obat komponennya, yaitu abacavir, lamivudine, dan AZT. Efek samping yang paling umum, antara lain:

  • Mual 
  • Diare 
  • Muntah 
  • Penurunan berat badan 
  • Kesulitan tidur 
Reaksi hipersensitivitas yang serius yang dikaitkan dengan abacavir yang merupakan salah satu komponen dari Trizivir, juga kadang-kadang fatal dan dapat melibatkan beberapa organ. Gejala reaksi hipersensitif tersebut dapat termasuk:

  • Demam
  • Ruam 
  • Mual 
  • Muntah 
  • Diare 
  • Tenggorokan sakit 
  • Sakit perut 
  • Kelelahan 
  • Nyeri Sesak napas 
Pasien harus menghentikan Trizivir jika diduga terjadi reaksi hipersensitivitas. Pasien yang membawa penanda genetik tertentu yang disebut HLA-B 5701 berada pada risiko tinggi untuk mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap abacavir. Skrining untuk alel HLA-B 5701 dianjurkan sebelum memulai terapi dengan abacavir.

0 comments:

Post a Comment