Berikut adalah info tentang Manfaat Rifampisin, untuk TBC. TBc merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ini juga bisa menular melalui udara. sekarang ada Rifampisin yang berkhasiat sebagai antibiotik yang bisa mengobati infeksi bakteri dan TBc. Berikut info selengkapnya tentang Manfaat Rifampisin, untuk TBC.
Jakarta, Rifampisin merupakan obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Rifampicin sering dipakai untuk pengobatan tuberculosis (TBC). Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi setelah berkontak dengan seseorang yang sedang menderita infeksi serius. Obat ini hanya diberikan dengan resep dokter.
Rifampisin bekerja dengan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi. Cara kerja obat ini yaitu dengan menonaktifkan enzim bakteri yang disebut RNA polimerase. Bakteri menggunakan RNA polimerase untuk membuat protein dan untuk menyalin informasi genetik (DNA) mereka sendiri. Tanpa enzim ini bakteri tidak dapat berkembang biak dan bakteri akan mati.
Indikasi
- Tuberkulosis (TBC)
- Leprosy
- Legionnaire's disease
- Brucellosis
- Infeksi stafilokokus
- Hipersensitif terhadap golongan obat ini
- Penyakit kuning (jaundice)
- Severe hepatic disease
Dapat diberikan melalui mulut (per oral) atau infus IV
1. Tuberkulosis (TBC)
a. Dewasa
10 mg/kg sehari atau 2-3 kali seminggu
Max: 600 mg/hari
b. Anak
10-20 mg/kg sehari atau 2-3 kali seminggu
Max: 600 mg/hari
c. Pada pasien dengan kerusakan hati
Diperlukan pengurangan dosis
2. Leprosy
a. Dewasa
600 mg sekali sebulan
b. Anak 10-14 tahun 450 mg sekali sebulan
c. Anak <10 tahun 300 mg sekali sebulan
d. Pada pasien dengan kerusakan hati
Diperlukan pengurangan dosis
3. Legionnaire's disease
a. Dewasa 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi.
b. Pada pasien dengan kerusakan hati
Diperlukan pengurangan dosis
4. Brucellosis
a. Dewasa 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi
b. Pada pasien dengan kerusakan hati
Diperlukan pengurangan dosis
5. Infeksi stafilokokus
a. Dewasa 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi
b. Pada pasien dengan kerusakan hati
Diperlukan pengurangan dosis
0 comments:
Post a Comment