Anda tentu sudah tak asing dengan kacang berbentuk bulat berwarna hijau yang bernama kacang polong alias ercis. Anda bisa temukan sayuran berupa biji ini dalam berbagai masakan sehari-hari, mulai dari sup, nasi goreng, fuyunghai, juga sebagai campuran bermacam-macam masakan seperti tumisan, bahkan seringkali kita temukan kacang polong sebagai makanan ringan, yang diolah dengan cara dipanggang kemudian diberi garam. Nah, kali ini kita akan mengupas kandungan nutrisi dalam kacang polong beserta manfaatnya untuk kesehatan.
Sejarah Kacang Polong di Indonesia
Kacang polong masuk ke Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda karena sayuran ini populer di Eropa sebagai bagian dari salad atau sup. Nama “ercis” sendiri berasal dari bahasa Belanda erwtjes atau ercis kecil.
Ketersediaan Kacang Polong
Kacang polong biasa dijual dalam bentuk segar (dengan polong) di pasar tradisional, namun sekarang banyak dijual dalam kemasan di pasar swalayan, baik dalam kaleng (dengan pemanasan), dikeringkan, maupun dibekukan. Pembekuan dianggap lebih baik karena mempertahankan kandungan gizi di dalam biji ercis.
Nilai Gizi Kacang Polong
Sumber Protein Nabati
Kacang polong atau ercis adalah salah satu sumber protein nabati yang populer di sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong rebus mengandung 8 gram protein, sehingga merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein kita sehari-hari. Selain itu kacang polong memiliki skor asam amino yang tinggi yaitu 102, di mana skor asam amino yang tinggi menunjukkan bahwa kacang polong mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, yang artinya protein dalam kacang polong merupakan protein berkualitas tinggi.
Kaya Serat
Dalam 100 gram kacang polong rebus, terdapat kandungan serat sebesar 8,3 gram atau akan memenuhi kebutuhan serat sebanyak 33%. Sebagian besar serat dalam kacang polong merupakan serat larut yang sangat baik untuk membantu mengontrol kadar gula darah, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Kandungan Vitamin
Tiap 100 gram kacang polong rebus mengandung:
Sejarah Kacang Polong di Indonesia
Kacang polong masuk ke Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda karena sayuran ini populer di Eropa sebagai bagian dari salad atau sup. Nama “ercis” sendiri berasal dari bahasa Belanda erwtjes atau ercis kecil.
Ketersediaan Kacang Polong
Kacang polong biasa dijual dalam bentuk segar (dengan polong) di pasar tradisional, namun sekarang banyak dijual dalam kemasan di pasar swalayan, baik dalam kaleng (dengan pemanasan), dikeringkan, maupun dibekukan. Pembekuan dianggap lebih baik karena mempertahankan kandungan gizi di dalam biji ercis.
Nilai Gizi Kacang Polong
Sumber Protein Nabati
Kacang polong atau ercis adalah salah satu sumber protein nabati yang populer di sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong rebus mengandung 8 gram protein, sehingga merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein kita sehari-hari. Selain itu kacang polong memiliki skor asam amino yang tinggi yaitu 102, di mana skor asam amino yang tinggi menunjukkan bahwa kacang polong mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, yang artinya protein dalam kacang polong merupakan protein berkualitas tinggi.
Kaya Serat
Dalam 100 gram kacang polong rebus, terdapat kandungan serat sebesar 8,3 gram atau akan memenuhi kebutuhan serat sebanyak 33%. Sebagian besar serat dalam kacang polong merupakan serat larut yang sangat baik untuk membantu mengontrol kadar gula darah, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Kandungan Vitamin
Tiap 100 gram kacang polong rebus mengandung:
- Folat, sebanyak 65 mcg (16% kebutuhan harian), yang merupakan bagian dari koenzim penting untuk sintesa sel baru. Folat terutama sangat penting bagi wanita selama kehamilan, untuk mencegah cacat pada janin.
- Thiamin, sebanyak 0,2 mg (13% kebutuhan harian), yang penting untuk metabolisme energi dan aktivitas sistem saraf dan otot.
- Vitamin K, sebanyak 5 mcg (6% kebutuhan harian), yang penting sebagai komponen dalam pembekuan darah, juga untuk pembentukan dan perbaikan struktur tulang.
- Asam pantotenat, sebanyak 0,6 mg (6% kebutuhan harian), yang penting dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan juga metabolisme energi.
- Niasin, sebanyak 0,9 mg (4% kebutuhan harian), yang diperlukan tubuh untuk menetralisir zat racun dan berperan dalam sintesa lemak, meningkatkan nafsu makan, membantu sistem pencernaan, serta memperbaiki kulit dan saraf.
- Riboflavin, sebanyak 0,1 mg (3% kebutuhan harian), untuk memperbaiki kulit, mata, dan membantu produksi energi.
Tiap 100 gram kacang polong rebus mengandung:
- Mangan, sebesar 0,4 mg (20% kebutuhan harian), yang penting dalam metabolisme karbohidrat, aktivitas enzim serta kesehatan sendi.
- Fosfor, sebesar 99 mg (10% kebutuhan harian), yang berperan dalam metabolisme berbagai zat gizi, mulai dari karbohidrat, lemak dan protein dalam sistem transfer energi.
- Potassium, sebesar 362 mg (10% kebutuhan harian), yang diperlukan dalam berjalannya fungsi saraf, keseimbangan elektrolit, dan daya kerja tubuh.
- Magnesium , sebesar 36 mg (9% kebutuhan harian), yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi yang sehat, fungsi saraf dan otot yang optimal.
- Tembaga, sebesar 0,2 mg (9% kebutuhan harian), merupakan komponen penting pembentukan sel darah merah dan tulang.
- Besi, sebesar 1,3 mg (7% kebutuhan harian), merupakan mineral penting bagi berbagai reaksi enzimatik dalam tubuh juga dalam pembentukan komponen utama dari sel darah merah dan sel otot.
- Zinc, sebesar 1 mg (7% kebutuhan harian), yang juga penting dalam proses pembentukan sel darah merah dan tulang kita.
Tips Memilih, Menyimpan dan Mengolah Kacang Polong
Jika Anda memilih untuk membeli kacang polong segar, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:
- Pilihlah kacang polong yang permukaannya halus, berwarna hijau cerah dan segar
- Kacang polong segar paling baik dikonsumsi segera setelah dipanen. Tetapi, jika Anda ingin menyimpannya, maka letakkan kacang polong di wadah kedap udara dan masukkan dalam lemari pendingin. Jangan menyimpan kacang polong di suhu ruangan
- Untuk mengolah kacang polong segar maupun beku dengan cara merebusnya, maka siapkan air mendidih dan tambahkan sedikit garam ke dalamnya. Lalu masukkan kacang polong ke dalamnya dan mulailah untuk memeriksa apakah kacang polong sudah matang setelah 1 menit perebusan. Jangan memasak kacang polong terlalu lama. Setelah matang, tiriskan
Kacang polong merupakan salah satu makanan nabati sarat nutrisi yang mudah kita jumpai. Selain itu, kacang polong juga bisa Anda masukkan sebagai campuran dalam berbagai masakan yang umum kita konsumsi. Untuk itu, pastikan kacang polong masuk dalam daftar makanan sehat Anda sehari-hari.
Sumber : DuniaFitnes
0 comments:
Post a Comment