Monday, February 11, 2013

Tanaman Obat Herbal Indonesia – Rumput Mutiara

RUMPUT MUTIARA

    (Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.)

    Sinonim :

   Oldenlandia corymbosa, Linn.

    Familia :

    Rubiaceae

Deskripsi  :

Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah. Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao.

Nama Lokal :

Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia); Daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta); Katepan, urek-urek polo (Jawa), Pengka (Makasar); Shui xian cao (China).;

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa manis, sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Menghilangkan panas, anti-radang, diuretik, menyembuhkan bisul (anti carbuncular), menghilangkan panas dan toxin, mengaktifkan circulasi darah. KANDUNGAN KIMIA: Baihua she-she cao mengandung: Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog coumarin).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Tonsilis, Bronkhitis, Gondongan, Pneumonia, Radang usus buntu; Hepatitis, Radang panggul, Infeksi saluran kemih, Bisul, Borok; Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasophar;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.

KEGUNAAN:
 
  • Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan (Mumps).
  • Radang usus buntu (Acute appendicitis).
  • Hepatitis, cholecystitis.
  • Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease), infeksi saluran kemih.
  • Bisul (carbuncle), borok,
  • Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasopharynx.
PEMAKAIAN:

15 – 60 gr, rebus. Sudah dibuat tablet, granule, dan obat suntik.

PEMAKAIAN LUAR: 
  • Memar, pyodermi, gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah,
  • Terkilir: Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan di tempat yang sakit.
  • Tersiram air panas : Herba segar secukupnya direbus, untuk cuci.
CARA PEMAKAIAN:

1. Radang usus buntu (Acute simple appendicitis) dan peritonitis lokal
   yang ringan:


    60 gr herba direbus, dibagi untuk 2 – 3 X minum, selama 6 – 8 hari. Pada kasus berat, harus dengan campuran lain.

2. Sumbatan saluran sperma (Epididymic stasis):

    30 gr herba ini direbus, minum selama 3 – 4 minggu, pada kasus-kasus nyeri buah zakar akibat gumpalan sperma setelah dilakukan pengikatan saluran epididymis.

3. Kanker :

 30 – 60 gr direbus, minum. Ditambahkan pada pengobatan konvensional/obat anti neoplastic, baik bersama-sama atau diberikan berseling.

EFEK YANG MENYIMPANG:


Beberapa penderita merasakan mulut kering setelah pemakaian selama 10 hari.  Suntikan dosis tinggi menyebabkan penurunan sel darah putih yang ringan, dan kembali normal setelah 3 – 5 hari obat dihentikan.  Beberapa kasus chronic asthmatic bronchitis menyebabkan nervous.

0 comments:

Post a Comment