Thursday, December 26, 2013

Sakit Jantung Saat Remaja, Ditimbulkan dari Obesitas waktu Kecil

Sakit Jantung Saat Remaja, Ditimbulkan dari Obesitas waktu Kecil - Ini yang perlu diwaspadai, Obesitas Anak Bisa Berujung Sakit Jantung Saat Remaja. Memang boleh-boleh saja anda memanjakan anak/buah hati anda, namun jadilah orang tua yang bijak sehingga anda tidak asal memberi makan anak yang pada ujungnya bisa membuat obesitas. karena anak yang sudah memperlihatkan penambahan berat badan sejak kecil lebih beresiko sakit jantung pada saat dia dewasa/remaja.
Dan ini juga yang perlu diketahui anda sebagai orang tua, jika anak anda sudah menggendut sejak masih kecil (bukan pada saat lahir ya) dilaporkan bahwa lebih cenderung mengalami tekanan darah tinggi dan gejala awal gangguan jantung ketika menginjak usia remaja/dewasa.

Ada juga study mengatakan bahwa anak yang mulai mengalami penambahan berat badan di usiaa yang masih begitu muda lebih cenderung menjadi obses dikemudian hari, tapi setufy baru ini patut menambah rasa khawatir pada para orang tua.

Dr Satomi Koyama dari Dokkyo Medical University, Mibu, Tochigi, Jepang yang mana beliau pernah mempimpin pada sebuah penelitian yang mengamati sebanyak 271 anak yang lahir pada tahun 1995-1996, pada setiap anak diteliti diukur berat dan tinggi badannya sedikitnya sekali dalam setiap tahun sehingga berusia 12 tahun, nah setelah berhasil menentukan pola pertumbuhan pad amasing-masing anak.

Sakit Jantung Saat Remaja, Ditimbulkan dari Obesitas waktu Kecil

Kemudian para ahli peneliti pun akhirnya dapat mengetahui kapan partisipan mengalami BMI terendahnya, atau masa dimana 'adiposity rebound'-nya terjadi. Pasca melewati fase itu, BMI partisipan makin bertambah tiap tahunnya.

Apa itu 'adiposity rebound'? Pakar obesitas anak dari University of Virginia, Dr Mark D. DeBoer menjelaskan, "Alaminya, anak cenderung makin kurus dan tinggi ketika tumbuh tinggi dan pembentukan perawakannya lebih cepat ketimbang penambahan berat badannya."

Namun, lanjut DeBoer, belakangan hampir seluruh anak mencapai poin di mana mereka mulai mengalami penambahan berat badan lebih cepat dan indeks massa tubuhnya (BMI) mulai meningkat. Poin yang disebut dengan 'adiposity rebound' ini biasanya terjadi ketika usia anak berkisar antara 4-6 tahun.

Dan tim Koyama menemukan makin dini anak perempuan atau laki-laki mencapai poin tersebut, maka dapat dipastikan berat badan mereka jadi makin besar ketika mencapai usia 12 tahun. Jadi misalnya anak lak-laki yang mulai menggemuk saat berusia tiga tahun akan cenderung memiliki BMI rata-rata sebesar 21 ketika remaja. Itu setara dengan BMI anak setinggi lima kaki yang beratnya 49 kg.

Sakit Jantung Saat Remaja, Ditimbulkan dari Obesitas waktu Kecil

Sebaliknya anak laki-laki yang tidak mengalami penambahan berat badan sedikitnya sampai berusia tujuh tahun memiliki BMI rata-rata 17, atau setara dengan anak laki-laki yang sama dengan berat 39,4 kg.

Anak laki-laki yang mengalami 'adiposity rebound' di usia muda juga berisiko mempunyai trigliserida dan tekanan darah yang lebih tinggi ketika usianya mencapai 12 tahun. Dan menurut peneliti, meski angkanya masih terbilang normal, tapi ini masih bisa menjadi gejala awal gangguan jantung di masa depan.

Sedangkan bagi anak perempuan, kaitan antara usia dengan 'adiposity rebound' serta risiko jantungnya lebih kecil, meski masih harus diwaspadai.

0 comments:

Post a Comment